23 Februari 2011

Pembredelan Media jilid Kesekian

Bencana...bencana...bencana...seskab mau memboikot Media.
Waduh aya-aya wae kata temen saya dengan logat sundanya yang khas Pembredelan mediakah ini..?gak tau lah namun menurut saya sebagai orang awam kenapa juga pemerintah mesti sibuk ngurusin hal-hal kaya gituan urusin tuh rakyat yang kian hari kian susah cari makan.Kebebasan Pers itu diperjuangkan dengan sangat susah payah oleh rakyat Indonesia kini mau dibredel..?

Meskipun menurut petinggi Partai Demokrat Mubarak(kalo gk salah)itu hanyalah pernyataan pribadi namun sangat disesalkan pernyataan seperti itu harus terlontar dari pejabat Negara yang setidaknya dia berpendidikan kan..?
Ah gk ngerti lah namun saya cuma menyesalkan saja kenapa mesti seperti itu,kalaupun pemerintah terlalu diberitakan dengan hal-hal jelek,kenapa tidak dilawan dengan kinerja yang bagus biar media itu malu dengan sendirinya bukan dengan hal-hal yang bikin kontroversi..?
Tapi ya sudahlah..toh udah terjadi namun awas saja kalau media dibredel lagi tak jitak lho...

Dagelan Apa lagi nih......?

Kasus mafia pajak yang menghebohkan Negeri Indonesia rupanya mengundang keprihatinan wakil rakyat yang duduk di Gedung yang desainnya mirip kura-kura hingga mereka lobi sana lobi sini agar Hak Angket mafia Pajak bisa gol,namun bukan juga panggung politik jikatidakpenuh dengan intrik.
Sejak awal diwacanakan Hak Angket ini memang memicu perdebatan panjang nan sengit diantara para politikus(mungkin karena suka korupsi jadi namanya poli TIKUS)antara kubu yang pro dan kontra.Bahkan banyak diantarapartai politik yang tadinya menyetujui jadi berbalik arah.....?waduhhhhh

Benarkah pengusungan Hak Angket ini untuk kepentingan rakyat,agar mafia pajak bisa terungkap,agar pendapatan Negara dari sektor ini bisa optimal..?katanya sih seperti itu namun apa niat sesungguhnya sih hanya mereka dan Tuhannya yang tahu karena rakyat sih hanya selalu menjadi penonton.
Beberapa partai politik menilai bahwa pengusungan Hak politik politik ini tidak akan membawa efek apa-apa jadi urgensinya jadi gak jelas.
Terlepas dari apalah itu ada hal yang menggelitik ketika salah satu pengusung hak ini(GOLKAR) menyatakan pengusungan Hak ini untuk memberishkan nama Ketua Umumnya dan Partainya...hahhhh?? apakah hak Politik ini hanya dijadikan kepentingan sekelompok orang?bukannya wakil Rakyat itu bertujuan untuk menyampaikan apa yang menjadi keinginan rakyat indonesia agar disampaikan kepada sang Presiden...?Entahlah namun yang pasti ini merupakan dagelan politik yang tak elok untuk dipetrtontonkan kepada rakyat,wala akhirnya hak ini tidak lolos pada sidang Paripurna DPR kemarin.

KAMI TAK BUTUH DPR

Dewan Perwakilan Rakyat itulah nama lembaga Negara ini berisi orang-orang berdasi serta katanya berpendidikan legislasi,budgeting serta controling itulah fungsinya dipili langsung oleh masyarakat yang selanjutnya disebut konstituen.
Reformasi yang digulirkan 12 tahun silam telah membuka mata masyarakat tentang apa itu demokrasi.Berbagai elemen masyarakat kini hampir tahu apa tugas dan fungsi dari setiap lembaga Negara.Namun syang hal ini tidak di ketahui oleh para anggota Dewan yang mudah-mudahan di hormati.Mereka tidak mengetahui tugas dan fungsinya sebagai controller terhadap pemerintah.
DPR seharusnya berfungsi sebagai pengontrol akan kebijakan yang diambil oleh pemerintah bukan pendukung terhadap pemerintah.Namun kenyataan yang terjadi adalah sebaliknya,posisi pemerintah akan sangat aman apabila didukung oleh perolehan suara pemilu yang banyak mengantarkan anggotanya di parlemen.
Saya bukan orang yang mengerti tentang politik dan tugas serta fungsi setiap lembaga Negara.Namun yang saya herankan kenapa katanya DPR berfungsi sebagai contoller terhadap pemerintah,tapi faktanya DPR justru berfungsi sebagai pendukung akan kebijakan pemerintah sehingga fungsi kontrolnya hilang.Bahkan yang paling miris munculnya jin yang bernama SETGAB yangjustru jadi tempat berkumpulya partai pendukug pemerintah,bukan sebagai pengontrol pemeritah.kalau begitu pertanyaan saya sebagai orang bodoh “buat apa ada DPR toh gak berfungsi sama sekali” kalo hanya ada lembaga pendukung pemerintah sudah saja bikin lembaga Dewan Pendukung Pemerintah (DPP) bukan Dewan Perwakilan rakyat…ah dasar Negara Transaksional

05 Maret 2010

MUSTAHIL PD "CERAIKAN" PARTAI KOALISI

Pasca berakhirnya masa kerja Pansus Angket Century yang berakhir dengan paripurna DPR yang memilih opsi C,muncul spekulasi-spekulasi terkait nasib partai koalisi yang terkesan "nakal" akan di depak dari komposisi koalisai SBY.partai politik seperti Golkar dan PKS dan juga PPP yang pada detik-detik terakhirnya memilih untuk menyatakan bahwa telah terjadi pelanggaran dalam bailout Century di nilai oleh sebagian besar pengamat politik akan menjadi bumerang bagi dirinya sendiri.Hal ini didasarkan dari beberapa pernyataan pimpinan PArtai Demokrat yang seolah "mengintimidasi"partai koalisi untuk sependapat dengan Demokrat.

Namun menurut saya mustahil bagi partai Demokrat berani untuk "menceraikan" partai-partai Koalisi seperti Golkar dan PKS,sebab bagaimanapun Demokrat membutuhkan dua Partai ini untuk mengawal; pememrintahanya sampai dengan 2014 nanti.SBY bukanlah orang yang gegabah dalam mengambil keputusan ia di kenal cermat dan hati-hati tentu dia sudah mengukur baik dan butuknya apabila ia mendepak PKS dan Golkar dari koalisi.SBY menilai,berkoalisi saja PKS dan Golkar sudah "galak"apalagi apabila mereka di depak dari koalisi tentu akan semakin menjadi,hal itu tentunya disadari benar oleh SBY sebagai nakhoda koalisi.Ia tidak mau menceburkan diri ke laut.
Sikap kritis Golkar dan PKS telah membuat SBY dilema dalam mengambil keputusan disisi lain ia ingin pemerintahanya di dukung parlemen tapi juga ia sulit apabila sering di kritik oleh partai koalisi,namun pada akhirnya Demokrat dan SBY mustahil mendepak Golkar dan PKS sebab ia punya itung-itungan matang daripada semakin di "jaili" PKS dan Golkar apabila mereka di depak,lebih baik sedikit di gigit tapi tak terlalu sakit .

03 Februari 2010

SBY RAPAT,APA YAG DI BAHAS??

Hari ini Presiden SBY mengumpulkan semua Gubernur Se-Indonesia di Istaa Boor.Pengumpulan ini guna membahas permaslahan Bangsa yang terjadi,serta mengharapkan adanya percepatan pembangunan di berbagai daerah di Indonesia.hal ini tentu untuk merealisasikan berbagai kebijakan yang selama ini belum terasa hasilnya.Selain membahas maslah-masalah di daerh dalam pertemuan ini juga di bahas tentang etika berdemokrasi yang belakangan ini dilarasakan Presiden kurang di kedepankan,terlebih sat demo 28 Januari lalu seekor kerbau ikut pula berdemo.

Apakah hal ini merupakan niat nyata untuk melaksanakan program kerja,atau hanyalah pengkonsolidasian terkait maslah-masalah yang kini tengah ramai di bicarakan,yang berujung pada isu pemakzulan Presiden.
Seperti di ketahui,pansus Century mulai mencium adanya pihak-phak yang terlibat dalam pengambilan kebijakan bailout sebesar Rp.6,7 triliun yang di sinyalir merugikan uang negara.salah satunya adalah wakil presiden Boediono yang tidak mungkin mengarah pada Presiden.
Belakangan ini preside acap kali mengeluarkan statment yang sesungguhnya tidak perlu di lontarkan oleh seorang kepala Negara,hingga para kalangan menyebutnya SBY doyan curhat.Mungkinkah pertemuan ini terkait isu tersebut?

 

Blogger news

Blogroll

   

About